REVIEW MATERI MATA KULIAH SEJARAH SOSIAL INDONESIA PERTEMUAN KE-5

 PERUBAHAN SOSIAL

Manusia merupakan makhluk dinamis, artinya tidak ada manusia yang tidak melakukan perubahan dalam aktivitasnya sehari-hari. Perubahan sosial terjadi karena manusia merupakan bagian dari gejala perubahan sosial dan perubahan sosial yang terjadi tidak saja satu sisi melainkan banyak sektor dan faktor yang mengalami berbagai perubahan di berbagai bidang lain. Menurut Rogres, kategori perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari dibagi menjadi 3, yaitu:

1.      Immanent Change, yaitu perubahan sosial yang berasal dalam sistem itu sendiri dengan sedikit atau tanpa inisiatif dari luar. Artinya, perubuahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh faktor dari dalam itu sendiri.

2.      Selective Contact Change, yaitu perubahan sosial yang dipengaruhi oleh faktor dari luar. Secara tidak sadar dan spontan, perubahan sosial yang terjadi membawa ide atau gagasan baru dalam aktivitas kehidupan masyarakat.

3.  Directed Contact Change, yaitu perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat karena adanya faktor atau ide serta gagasan baru dari luar yang dilakukan dengan sengaja.

Perubahan sosial terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai sebab, beberapa penyebab perubahan tersebut bersifat generalisir (bersifat umum) dan dapat pula berupa hal-hal spesifik. Perubahan sosial juga dapat berupa perubahan yang alamiah maupun bersifat dipaksakan. Robert Lauer menyebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial, yaitu teknologi, ideologi, kekerasan, pemerintah, elit, pemuda.

Sesungguhnya proses sejarah dalam keseluruhannya, apabila dipandang dari perpektif sejarah sosial, merupakan proses perubahan sosial dalam berbagai dimensi atau aspeknya. Dalam membahas gejala perubahan sosial timbullah pertanyaan, seperti: 1) bagaimana pola jenjang proses perubahan itu?; 2) perubahan itu membawa masyarakat ke arah mana?; dan 3) bagaimana jalannya garis yang dilalui oleh proses perkembangan itu?. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu perlu disini diutarakan beberapa teori yang dapat dipergunakan sebagai paradigma.

1.      Evolusionisme menggambarkan perkembangan masyarakat bergerak secara unilinear, mengikuti jenjang tahap demi tahap menuju kearah kemajuan (progresif), kearah yang semakin sempurna.

2.  Ada perkembangan yang digambarkan seperti pertumbuhuhan organis serta mengikuti gerak siklis.

3.  Perkembangan diarahkan oleh kekuatan menuju suatu tujuan; jadi, telah ditentukan secara teleologis; ini berlawanan dengan teori yang memandang perkembangan tetap terbuka arahnya di masa depan.

4.      Dialektisme historis melihat perubahan mengikuti proses dialektis dari jalannya perkembangan masyarakat, adanya kekuatan-kekuatan sosial yang saling bertentangan dan mengikuti proses dialektis, ialah tesis—antitesis—sintesis.

5.  Masyarakat senantiasa hendak menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor endogen maupun eksogen. Lewat adaptasi hendak dipulihkan ekuilibrium sosial dengan menciptakan struktur baru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal: Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam

RESENSI BUKU REFORMA AGRARIA: Landreform dan Redistribusi Tanah di Indonesia

REVIEW MATERI MATA KULIAH SEJARA PEDESAAN PERTEMUAN KE-9