Review Jurnal: Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam

Judul
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI BRUNAI DARUSSALAM
Download
Jurnal
NUSANTARA; Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Volume dan Halaman
Volume 14 Nomor 01, hlm. 1-19
Tahun
2018
Penulis
Syamruddin Nasution, dan Suhayib
Reviewer
Putri Arasy Suryaningtyas
Tanggal
Minggu, 13 Oktober 2019
Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode sejarah dengan sumber data menggunakan sumber pustaka atau studi literasi.
Abstrak
Brunei termasuk kerajaan tertua dalam segi penerimaan Islam sebagai agama yang diperbolehkan dianut oleh masyarakat. Brunei menjadikan Islam sebagai dasar negara dan MIB sebagai falsafah negara. Selain itu, Brunei juga menerapkan Sunnah Wal Jama’ah sebagai ideologi untuk membendung kedatangan pengaruh-pengaruh negatif yang masuk ke Brunei.
Pendahuluan
Pada pendahuluan, penulis menegaskan latar belakang dan proses Islamisasi di Brunei Darussalam hampir sama dengan negara-negara berpenduduk muslim rumpun Melayu lainnya. Perkembangan Islam di Brunei Darussalam terbagi dalam empat fase, yaitu fase pembentukan kesultanan, fase pertumbuhan, fase perkembangan, dan fase kegemilangan.
Pembahasan
Pada pokok pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi empat bagian, yaitu:
A.  Pembentukan Kesultanan Brunei
Terdapat dua sultan yang berperan dalam membentuk Kesultanan Brunei, yaitu Sang Ali dan cucunya Awang Alak Betatar. Nama Baruneng yang termuat dalam Buku Negara Kartagama, diperkirakan kuat berasal dari perkataan Brunei. Dahulu Brunei (Baruneng) merupakan daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Sepeninggal Patih Gajah Mada, raja Brunei pada masa itu, Awang Alak Betatar, memproklamirkan kemerdekaan Brunei dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1368 M. Setelah itu, pada tahun yang sama, Awang Alak Betatar memeluk Islam setelah menikah dengan putri Raja Johor, dan mengubah namanya menjadi Sultan Muhammad Shah. Setelah Sultan Muhammad Shah meninggal, ia digantikan oleh saudaranya, Pateh Berbai (Sultan Ahmad shah (1408-1425 M)). Sekitar lebih kurang 1400 M, seorang ulama berbangsa Arab dari Thaib, Sharif Ali, datang ke Brunei untuk menyebarkan agama Islam. Atas jasanya dan kearifannya dalam menyebarkan Islam, ia dinikahkan dengan putri Sultan Ahmad Shah, Putri Ratna Kusuma, dan diangkat menjadi sultan pengganti sepeninggal Sultan Ahmad Shah.
B.  Fase Pertumbuhan
Fase pertumbuhan ini berlangsung pada 1363-1425. Pertumbuhan Islam pada masa ini berlum berkembang pesat. Usaha yang dilakukan sultan masih terbatas pada hal-hal tertentu saja seperti melakukan kunjungan ke negara lain dalam rangka mempererat persahabatan dengan penduduk muslim. Selain melakukan kunjungan, Kesultanan Brunei juga menyebarkan Islam melalui cara pernikahan dan pemberian anugrah alat-alat kebesaran sultan.
C.  Fase Perkembangan
Fase ini dimulai dari Sultan Sharif Ali (1425-1432 M) hingga Sultan Muhammad Hasan (1582-1598 M). Pada masa ini, pelaksanaan syariat Islam masih sebatas pelaksanaan ajaran Islam sebagai kewajiban personal dan belum menyentuh atau memasuki persoalan penegakan hukum Islam sebagai hukum yang disahkan untuk mengatur negara.
D.  Fase Kegemilangan
Pada fase kegemilangan, terdapat dua sultan yang berhasil memperkembangkan peradaban Islam di Brunei, yaitu Sultan Bolkiah, yang mendatangkan Islam ke Sabah Malaysia, dan yang kedua Sultan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanul Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (Hassanal Bolkiah) yang menjadikan Brunei sebagai negara Islam. Pada fase ini, fungsi sultan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, serta pemimpin Hal Ihwal Agama semakin diperjelas. Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, sultan berpedoman pada falsafah negara Brunei Darussalam, yaitu Melayu Islam Beraja (MIB) yang telah termaktub dalam Pelembagaan Negeri Brunei 1959.
Kesimpulan
Pada masa proses pembentukan kesultanan, Brunei masih berada dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Terdapat dua orang sultan yang belum memeluk agama Islam pada masa ini, yaitu Sultan Sang Ali dan cucunya, Awang Alak Betatar. Fase pertumbuhan Islam sejalan dengan Islamnya sultan. Tetapi petumbuhan Islam pada fase ini belum perkembang pesat, dan hanya sebatas melakukan kunjungan-kunjungan di negara-negara muslim lain dengan tujuan mempererat persahabatan. Fase perkembangan dimulai pada masa Sultan Sharif Ali dengan gelar Sultan Berkah yang bertahta pada tahun 1425-1432 M. Pada fase kegemilangan, fungsi sultan Brunei sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan sebagai pemimpin Hal Ihwal Agama semakin diperjelas.
Kelebihan
Penyusunan jurnal telah menggunakan metode sejarah dalam penelitiannya, sehingga tulisan yang disampaikan kronologis.
Kekurangan
Jurnal menggunakan kata-kata asing dan kata-kata yang sulit dimengerti.



Komentar

  1. Sangat bermanfaat sekali admin :)

    BalasHapus
  2. Adakah Indikasi kalo Indonesia itu berpengaruh dalam sejarah Islam di Brunei?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak, karena perkembangan Islam di Brunei dipengaruhi oleh raja. Jika seorang raja memeluk agama Islam, secara otomatis akan banyak masyarakatnya yang ikut memeluk Islam juga.

      Hapus
  3. Review makalahnya bagus, semoga ilmunya tersampaikan kepada pembaca

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Mengapa Anda tertarik merivew jurnal ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih telah berkomentar.
      Saya mereview jurnal ini karena saya tertarik dengan hal-hal mengenai sejarah agama. Selain itu, dalam penulisannya, jurnal ini juga menggunakan kalimat yang mudah dimengerti.

      Hapus
  6. Review makalahnya sangat bagus, bahasanya tidak bertele tele yang membuat pembaca bosan, terima kasih, dengan membaca sekilas review makalahnya jadi menambah pengetahuan juga :)

    BalasHapus
  7. Apa yang melatarbelakangi Brunei menjadi negara dengan syariat Islam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inspirasi menjadikan Brunei sebagai negara Islam sesungguhnya bukan hal baru, karena keberkahan negeri sangat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat Brunei sejak dipimpin oleh Sultan yang beragama Islam. Oleh karena itu, masyarakat juga setuju dan memiliki keinginan kuat untuk menjadikan Brunei sebagai negara penganut syariat Islam

      Hapus
  8. Dikatakan dala review anda bahwa brunei dahulunya merupakan jajahan dari kerajaam majapahit lalu sepeninggal patih gajah mada raja brunei pada masa itu kemudian memproklamirkan kemerdekaan brunei,yang ingin saya tanyakan disini ialah apa sebelum sepeninggalan patih gajah mada tidak ada usaha-usaha dari raja brunei dan pasukannya untuk dapat menguasai brunei sendiri tanpa adanya campur tangan dari kerajaan majapahit?

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Jelaskan apa yang dimaksud ideologi Sunnah Wal Jama'ah ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sunnah wal Jama'ah yaitu suatu golongan yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal aqidah, perkataan, maupun perbuatan. Juga mereka yang istiqomah (konsisten) dalam berittiba’ (mengikuti sunnah Nabi saw) dan menjauhi perbuatan bid’ah.

      Hapus
  11. Berdasarkan pemaparan di atas, dijelaskan bahwa Brunei Darussalam menjadikan Islam sebagai dasar negara dan MIB sebagai falsafah negara. Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana dan unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam dasar negara Brunei Darussalam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. MIB itu sendiri terdiri dari tiga huruf yang sekaligus melambangkan tiga institusi negara Brunei. Yang pertama, Melayu, dimana mayoritas penduduk Brunei yaitu Melayu. Kedua, Islam, yang dijadikan sebagai agama resmi negara. Ketiga, Beraja, dimana Sultan merupakan pemimpin dan penaung rakyat.

      Hapus
  12. Menurut pendapat anda apakah perkembangan islam dinegara brunei tergolong cepat? Berikan penjelasan yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lambat, terbukti bahwa Islam mulai ada di Brunei ketika Awang Alak Betatar (raja pertama Brunei) memeluk Islam pada tahun 1363 setelah ia menikah dengan Putri Johor. Syiar agama Islam semakin semarak dan berkembang pada masa pemerintahan Sultan Sharif Ali pada 1425-1432 M, dan Brunei resmi dijadikan sebagai negara Islam pada masa pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah (masih menjabat hingga sekarang)

      Hapus
  13. Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, sultan berpedoman pada falsafah negara Brunei Darussalam. Falsafaha bagaimanakah yang diterapkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Falsafah Melayu Islam Beraja, dimana Sultan memegang peranan penting sebagai pemimpin dan penguasa negara.

      Hapus
  14. Mengapa pelaksanaan syariat Islam dibrunei masih sebatas pelaksanaan ajaran Islam sebagai kewajiban personal dan belum menyentuh atau memasuki persoalan penegakan hukum Islam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena pada masa itu, Islam masih dalam tahap perkembangan dan masih disebarluaskan.

      Hapus
  15. Di situ di katakan yang menjadikan Brunei sebagai negara Islam yaitu Sultan ltan Bolkiah yang mendatangkan Islam ke Sabah Malaysia, dan yang kedua Sultan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanul (Hassanal Bolkiah). Yang saya tanyakan Dengan cara apa kedua sultan tersebut menyampaikan/berdakwah terhadap masyarakatnya ?

    BalasHapus
  16. Apa yang melatarbelakangi islam akhirnya mencapai masa gemilangnya di Brunei pada masa Sultan Bolkiah dan yang Sultan Kebawah Duli?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam fase kegemilangan terdapat dua sultan di Kerajaan Brunei yang berhasil mengembangkan peradaban Islam, yaitu Sultan Bolkiah diantaranya adalah ia pernah mendatangkan Islam ke Sabah Malaysia. Kedua, Sultan Hassanal Bolkiah yang menjadikan Brunei sebagai negara Islam.

      Hapus
  17. Sepeninggal Patih Gajah Mada, raja Brunei pada masa itu, Awang Alak Betatar, memproklamirkan kemerdekaan Brunei dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1368 M. Setelah itu, pada tahun yang sama, Awang Alak Betatar memeluk Islam setelah menikah dengan putri Raja Johor, dan mengubah namanya menjadi Sultan Muhammad Shah.
    Apa yang melatarbelakangi Awang alak betatar memeluk Islam pada tahun 1368 M pasca memproklamirkan kemerdekaan Brunei dari kerajaan Majapahit ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf diatas telah disebutkan mengapa Awang Alak Betatar memeluk agama Islam, dan dari pertanyaan mas, sudah menjawab pertanyaan mas sendiri.

      Hapus
  18. Apa itu falsafah Melayu Islam beraja, sampai sekarang apa masih menganut falsafah tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inti pertanyaan sama dengan Mas Farel. Jadi MIB itu merupakan falsafah atau pedoman negara Brunei. MIB masih diterapkan hingga sekarang.

      Hapus
  19. kemajuan islam dan perkembangan islam semakin nyata pada masa pemerintahan sultan bolkiah, pada saat itu agama islam sebagai peranan penting dan berpengaruh kepada kesejahteraan brunai selain itu brunai di pimpin oleh raja mempunyai kerajaan yang makmur dan ini juga berpengaruh terhadap warganya yg juga makmur

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU REFORMA AGRARIA: Landreform dan Redistribusi Tanah di Indonesia

REVIEW MATERI MATA KULIAH SEJARA PEDESAAN PERTEMUAN KE-9