REVIEW MATERI MATA KULIAH SEJARAH SOSIAL INDONESIA PERTEMUAN KE-4
TEORI-TEORI SOSIAL
A.
Wanita dalam Sistem Sosial
Peran dan status
perempuan dalam status sosial tercermin dalam keterlibatan perempuan itu
sendiri diberbagai aspek kehidupan antara lain mencakup kehidupan dibidang
rumah tangga, pembangunan, keluarga inti, maupun keluarga dalam arti luas. Hal
tersebut membuktikan bahwa perempuan itu merupakan salah satu unsur yang
tergabung dalam satu kesatuan dan menunjukkan adanya saling ketergantungan
dengan unsur lainnya.
Status dan peranan perempuan dalam
berbagai bidang dilaksanakan sesuai dengan hak dan kewajibannya yang telah
diatur dalam kesatuan kelompok-kelompok tersebut dimana perempuan itu terlibat.
Pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut didasarkan pada norma-norma sosial yang
dianggap sebagai pengawal peri kelakuan individu-individu agar sesuai dengan
status yang dimiliki. Disamping itu dalam kelompok-kelompok sosial tersebut
(rumah tangga, keluarga, pembangunan
dan sebagainya) terdapat seperangkat-seperangkat hubungan timbal balik antara
peranan-peranan termasuk didalamnya adalah peranan perempuan itu sendiri sehubungan dengan status sosial
masing-masing individu lainnya yang ikut terlibat didalamnya.
B.
Korupsi
Korupsi adalah
perbuatan yang buruk (seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya). Korupsi merupakan fenomena penyimpangan dalam kehidupan sosial,
budaya, kemasyarakatan, dan kenegaraan. Korupsi selalu membawa dampak negatif
terhadap proses demokratisasi dan pembangunan, sebab korupsi telah
mendelegetimasi dan mengurangi publik terhadap proses politik melalui money-politik.
Disisi lain, korupsi menyebabkan berbagai proyek pembangunan dan fasilitas umum
bermutu rendah serta tidak sesuai dengan kebutuhan yang semestinya sehingga
menghambat pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan. Bahaya korupsi bagi
kehidupan diibaratkan bahwa korupsi adalah seperti kanker dalam darah, sehingga
si-empunya badan harus selalu melakukan “cuci darah” terus menerus jika ia
menginginkan dapat hidup terus. Kebangkrutan VOC merupakan contoh kecil
bagaimana korupsi merusak tatanan sistem, meskipun korupsi bukan merupakan
satu-satunya penyebab jatuhnya kongsi dagang tersebut.
C.
Gerakan Sosial
Gerakan sosial
dipengaruhi oleh beragamnya paradigma yang digunakan untuk memahami fenomena gerakan
sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Gerakan sosial yaitu gerakan yang
dilakukan oleh sejumlah orang yang sifatnya terorganisir dengan tujuan untuk
merubah atau mempertahankan sesuatu unsur tertentu dalam masyarakat yang luas. Menurut
Locer, suatu gerakan sosial memiliki ciri khas, antara lain:
1.
Terorganisir
Dalam hal ini, perilaku yang ditampilkan
para pendukung gerakan sosial berpedoman pada cara tertentu yang diorganisir
oleh seorang pemimpin itu melalui adanya tugas yang dilimpahkan pada anggotanya.
2.
Membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.
Maksudnya, sebuah gerakan sosial dapat
bertahan dalam rentang waktu yang relatif lama sesuai dengan tujuan gerakan
sosial itu.
3.
Sengaja dibentuk
Keberadaan suatu gerakan sosial memang sengaja dibentuk oleh anggotanya dan setiap anggota gerakan itu akan memainkan peran sesuai dengan tugas masing-masing.
D.
Protes Sosial
Protes sosial
adalah ungkapan atau keluhan masyarakat biasa kepada pemerintah karena
terjadinya krisis sosial, baik secara politik, budaya, maupun ekonomi. Bentuk protes
secara sosial secara langsung adalah protes sosial yang ditujukkan secara jelas
dan langsung. Protes sosial langsung dapat berupa gerakan massa jumlah banyak
yang turun ke jalan. Bentuk protes sosial tidak langsung adalah protes sosial
yang dilakukan dengan menggunakan aspekaspek simbol, seperti gerakan kebudayaan
atau karya seni.
Komentar
Posting Komentar