REVIEW MATERI MATA KULIAH SEJARAH SOSIAL INDONESIA PERTEMUAN KE-2
Sejarah sosial
terdiri dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu sejarah dan sosial. Ilmu
sejarah dan sosiologi sama-sama mempelajari manusia dan masyarakat. Sejarah
sosial merupakan kajian sejarah tentang masalah-masalah yang muncul dalam
kehidupan masyarakat yang mencoba untuk melihat bukti-bukti sejarah dari sudut
pandang sosial untuk mengembangkan sebuah tren sosial. Menurut Sartono
Kartodirdjo, istilah sejarah sosial beserta konsepnya yang ditunjukannya sangat
beraneka ragam. Keanekaragaman yang dimaksud yaitu perjalanan penulisan sejarah
sosial itu sendiri. Sejarah sosial menurut pandangan Joseph Dean Hecht,
pergantian antara struktur dan proses manusia pada masa lalu yang tercatat
adalah pandangan ideal mengenai sejarah sosial. Pendapat tersebut didukung oleh
P.J. Blok yang mengatakan sejarah sosial mempelajari pola-pola kebudayaan
masyarakat (history of people).
Menurut sosiolog, sejarah dianggap sebagai ilmu sekunder dan mengumpulkan
fakta yang dapat memperparah keadaan karena cara pandang sejarah berbeda dengan
sosiologi. Perbedaan antara ilmu sejarah dan sosiologi yaitu sosiologi lebih
menggeneralisir/general, sedangkan sejarah justru berdasarkan fakta. Sejarah merupakan
ilmu diakronis artinya memanjang dalam waktu. Ilmu sosial seperti sosiologi seringkali
menggunakan sinkronis yang memanjang dalam ruang. Pada dasarnya, sejarah tidak
memiliki teori karena sejarah hanya mengumpulkan fakta-fakta. Para sejarawan
meminjam teori-teori, konsep-konsep dan teknik-teknik ilmu sosial. Peminjaman
tersebut tidak dimaksudkan agar “pakaian” sejarah menjadikannya ilmu sosial
namun hanya untuk membuatnya menjadi ilmiah belaka. Sosiologi juga membutuhkan
ilmu sejarah karena sosiologi tidak mungkin dapat bicara tanpa adanya sejarah. Sejatinya,
kedudukan semua ilmu itu sama yaitu untuk mengatasi persoalan yang ada di
masyarakat.
Komentar
Posting Komentar